Judul Praktikum : Laporan Praktikum Rancangan Acak Lengkap
Nama : Flora Adinda Finisha
Jadwal Praktikum : Kamis
No. Komputer : 09
Departemen Peternakan Fakultas Pertanian
Universitas Syiah Kuala
2025
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rancangan Percobaan (eksprerimen) adalah suatu tes atau serangkaian tes dengan maksud mengamati dan mengidentifikasi perubahan-perubahan pada output respon yeng sidebabkan oleh perubahan-perubahan yang dilakukan pada variable input dari suatu proses. Rancangan percobaan bertujuan untuk memperoleh atau mengumpulkan informasi sebanyak yang diperlukan dan berguna dalam melakukan penelitian dan persoalan yang akan diankat. Rancangan percobaan banyak dimanfaatkan dalam dunia industri atau penelitian yang berkaitan yang berkaitan dengan produk, penggunaan alat dan lain sebagainya. Suatu percobaan yang dirancang dengan hanya melibatkan suatu faktor dengan beberapa taraf sebagai perlakuan disebut dengan percobaan satu faktor.
Rancangan percobaan dikalsifikan menjadi Rancangan Acak Lengkap (RAL), Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL), dan Rancangan Latin Square. Rancangan cross-over merupakan sebuah rancangan yang mengkombinasikan sifat Latin square dan RAKL digunakan untuk membandingkan dua hingga empat perlakuan. Rancangan Acak Lengkap ialah rancangan yang paling sederhana di antara rancangan percobaan yang baku. RAL biasanya digunakan untuk percobaan yang dilakukan di laboratorium, ruang kultur jaringan dan rumah kaca atau dalam percobaan-percobaan tertentu yang memiliki kondisi lingkungan relatif homogen. Rancangan ini disebut rancangan acak lengkap, karena pengacakan perlakuan dilakukan pada seluruh unit percobaan.
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai analisis data optimasi dengan penerapan metode Rancangan Acak Lengkap.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
SPSS merupakan suatu singkatan dari Statistical Product and Service Solution. SPSS merupakan bagian integral dari rentang proses analisa, menyediakan akses data. SPSS dapa membaca berbagai jenis data atau memasukkan data secara langsung ke dalam SPSS Data Editor.Pengujian Validitas dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS. Uji Validitas merupakan uji yang digunakan untuk mengukur tingkat keefktifan suatu alat ukur atau media ukur untuk memperoleh data. Biasanya digunakan untuk mengukur seberapa efektif suatu kuesioner untuk memperoleh data, lebih tepat untuk pertanyaan-pertanyaan yang diajukan di kuesioner. Dalam statistik, selain menguji apakah data terdistribusi normal atau tidak, kita juga harus menguji apakah data dapat diandalkan dan tetap konsisten apabila pengukurannya dilakukan berulang kali. Berkaitan dengan menguji data yang dapat diandalkan dan konsisten, dapat dilakukan uji reliabilitas data. Selain uji normalitas data, uji reliabilitas data juga dapat dilakukan dengan menggunakan SPSS. Sehingga, memungkinuntuk menguji data dalam jumlah yang banyak (Janna and Herianto, 2019).
Percobaan merupakan salah satu cara untuk menemukan sesuatu. Percobaan sering dirancang untuk meneliti satu atau lebih populasi. Suatu kondisi yang mencirikan sebuah populasi disebut perlakuan. Rancangan percobaan merupakan bagian dari rancangan penelitian ilmiah. Rancangan percobaan dikenal juga sebagai rancangan lapangan. Jenis-jenis rancangan lapangan yang biasanya digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap, Rancangan Kelompok Acak Lengkap, Rancangan Persegi Latin, dan Rancangan Persegi Latin Graeco. Rancangan Acak Lengkap adalah rancangan lapangan pada suatu lokasi yang homogen. Rancangan ini dikatakan acak karena setiap satuan percobaan mempunyai peluang yang sama untuk mendapatkan perlakuan sedangkan dikatakan lengkap karena seluruh perlakuan yang dirancang dalam percobaan tersebut digunakan.Analisis dalam Rancangan Acak Lengkap ini dapat dilakukan dengan mudah dan langsung. Dalam Rancangan Acak Lengkap, banyaknya satuan percobaan tidak dibatasi. Namun dalam beberapa situasi, dimungkinkan ketidakpraktisan untuk mengukur atau mengamati keseluruhan satuan percobaan. Oleh karena itu, upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi hal tersebut menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan subsampel (Sunandi et al., 2018).
Rancangan Acak Lengkap (RAL) ialah rancangan yang paling sederhana dan paling mudah diantara rancangan-rancangan percobaan yang baku. RAL biasanya digunakan untuk percobaan yang dilakukan di laboratorium, ruang kultur jaringan dan rumah kaca atau dalam percobaan-percobaan tertentu yang memiliki kondisi lingkungan relatif homogen. Rancangan ini dikatakan acak karena setiap satuan percobaan mempunyai peluang yang sama untuk mendapatkan perlakuan sedangkan dikatakan lengkap karena seluruh perlakuan yang dirancang dalam percobaan tersebut digunakan. Analisis dalam Rancangan Acak Lengkap ini dapat dilakukan dengan mudah dan langsung. Dalam Rancangan Acak Lengkap, banyaknya satuan percobaan tidak dibatasi. Namun dalam beberapa situasi, dimungkinkan ketidakpraktisan untuk mengukur atau mengamati keseluruhan satuan percobaan. Oleh karena itu, upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi hal tersebut menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan sub sampel.
Ketidaksamaan jumlah data tiap perlakuan dan unit sampel dapat terjadi dalam Rancangan Acak Lengkap dengan subsampel. Ketidaksamaan ini dimungkinkan terjadi karena adanya data yang hilang atau jumlah ulangan yang berbeda. Kemungkinan ketidaksamaan kasus data pengamatan yang akan ditemui antara lain : (1) ketidaksamaan jumlah ulangan tetapi jumlah unit sampel sama, (2) ketidaksamaan jumlah unit sampel tetapi jumlah ulangan sama, dan (3) ketidaksamaan jumlah unit sampel dan ulangan. Dari tiga kasus tersebut dimungkinkan mempunyai tabel ANAVA yang berbeda satu dengan lainnya. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk mempelajari dan membahas prosedur ANAVA dalam Rancangan Acak Lengkap dengan subsampel pada 3 kasus yang berlainan.
Beberapa kelebihan dari Rancangan Acak Lengkap adalah sebagai berikut:
Fleksibel. Disesuaikan dengan sumber keragaman yang ada dan tidak ada batasan antara jumlah perlakuan atau ulangan.
Mudah dianalisis. Dari semua rancangan lapangan, RAL adalah rancangan yang paling mudah dalam analisisnya, walaupun dalam keadaan jumlah ulangan dan perlakuan tidak sama.
Derajat bebas estimasi maksimum terdapat pada error. Ini berlaku hanya untuk percobaan-percobaan kecil atau untuk pengamatan dimana variasi luar besar.
Sedangkan kelemahan dari Rancangan Acak Lengkap adalah relatif tidak efesien bila ada rancangan yang lebih tepat untuk digunakan. Hal ini bersumber dari fakta bahwa semua keragaman yang tidak diketahui (serta keragaman faktor luar yang dapat dikendalikan) tercakup dalam galat percobaan.
A. DEFINISI DAN SYARAT PENGGUNAAN
Rancangan Acak Lengkap (RAL) merupakan rancangan paling sederhana dari beberapa macam perancanngan yang baku. Rancangan ini dipergunakan jika ingin mempelajari perngaruh beberapa perlakuan (t) dengan sejumlah ulangan (r) untuk menjadi satuan-satuan percobaan (rt). RAL dilakukan dengan mengalokasikan pengacakan t kepada rt satuan percobaan.
Unit-unit percobaan dalam RAL dapat berupa sampel ternak (ekor), cawan/tabung, area lahan dan lain-lain yang merupakan satuan unit-unit yang diberi batasan sehingga tidak mempengaruhi satu-sama dan dengan kondisi lingkungan yang relatif dapat dikendalikan. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya interaksi pengaruh dua perlakuan yang berdekatan terhadap unit percobaan. Karena kondisi sampel dan lingkungan yang homogen, maka setiap perlakuan dan ulangan mempunyai peluang yang sama besar untuk menempati semua plot-plot percobaan sehingga pengacakan dilakukan secara lengkap.
Akurasi penggunaan RAL akan tercapai apabila: 1) bahan percobaan homogen atau relatif homogen; 2) kondisi lingkungan sama dan dapat dikendalikan; dan 3) jumlah perlakuan dibatasi. RAL lebih sering digunakan dalam percobaan di Laboratorium karena kondisi lingkungan dapat dikendalikan.
Maka disetiap perlakuan dan ulangan mempunyai peluang yang sama besar untuk menempati semua plot-plot percobaan sehingga pengacakan dilakukan secara lengkap. Rancangan acak lengkap juga digunakan jika variabel luar tidak diketahui, atau bila pengaruh variabel ini yang sengaja tidak dikontrol terhadap variasi subyek adalah sangat kecil. Rancangan ini juga dipakai jika diketahui bahwa subyek keadaannya seragam dan inferensi yang dibuat berdasarkan hasil percobaan tidak dimaksudkan sebagai inferensi yang bersifat percobaan tidak dimaksudkan sebagai inferensi yang bersifat luas serta berlaku untuk populasi yang lebih beragam.
B. B. KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA
Beberapa keuntungan dari penggunaan RAL antara ain: denah percobaan yang lebih mudah; analisis statistik terhadap subjek percobaan cukup sederhana; fleksibel dalam penggunaan jumlah perlakuan dan ulangan; kehilangan informasi (data-hilang) relatif lebih kecil dibandingan dengan perancangan yang lain.
Beberapa kekurangan dalam penggunaan RAL antara lain: persyaratan kondisi sampel yang harus homogen, tidak mungkin dilakukan pada kondisi lingkungan yang tidak seragam, dan jumlah ulangan yang rendah akan memberikan hasil yang tidak konsisten.
C. MODEL MATEMATIS RAL
Dalam RAL, data percobaan didistribusikan melalui model persamaan sebagai berikut :
Yij = µ + Ai + єij
i = 1, 2, 3,…………,a j = 1,2,3...........,u
Yijk : Pengamatan Faktor Utama taraf ke-i , Ulangan ke-j dan Faktor Tambahan taraf ke-k
µ : Rataan Umum
Ai : Pengaruh Utama pada taraf ke-i
єij : Pengaruh Galat I pada Faktor Utama ke-i dan Ulangan ke-j
єijk : Pengaruh galat II pada Faktor Utama taraf ke-i, Ulangan ke-j dan faktor tambanan pada taraf ke-k.
Dalam penggunaan RAL ada kekurangan dan kelebihan. Adapun kekurangan dan kelebihannya adalah sebagai berikut :
Kelebihan RAL :
1.Rancangan percobaan lebih mudah.
2.Apabila jumlah perlakuan hanya sedikit, dimana derajat galatnya juga kecil.
3.Analisi statistik terhadap data percobaan sederhana.
4.Fleksibel dalam jumlah penggunaan perlakuan dan ulangan(dapat dilakukan pada ulangan yang tidak sama
5.Terdapat alternatif analisis nonparametrik yang sesuai.
6. Permasalahan data hilang dapat mudah ditangani.
7. Tidak memerlukan tingkat pemahaman yang tinggi mengenai bahan percobaan.
Kekurangan RAL :
1.Terkadang tidak efisien.
2.Tingkat ketepatan (presisi) mungkin tidak terlalu memuaskan kecuali unit percobaan benar-benar homogen.
3.Pengulangan percobaan yang sama mungkin tidak konsisten(lemah) apabila satuan percobaan tidak benar-benar homogen terutama apabila jumlah ulangannya sedikit.
BAB III
PEMBAHASAN
Untuk melakukan pengolahan data di SPSS, tahap pertama yang harus dipersiapkan adalah memiliki datanya terlebih dahulu di google sheet agar memudahkan membedakan data mentah dan data yang akan di input pada aplikasi SPSS.
MENGOLAH DATA DARI HASIL PENELITIAN DENGAN MENGGUNAKAN SPSS
Laporan Praktikum Perancangan Percobaan Mata Kuliah Perancangan Percobaan Jentang Studi S1 Semester 4/TA 2025 Judul Praktikum : Laporan Praktikum Rancangan Acak Kelompok Nama : Flora Adinda Finisha Jadwal Praktikum : Kamis No. Komputer : 09 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu percobaan yang dilakukan baik dilapangan maupun di laboratorium bertujuan untuk memberikan informasi ilmiah atas pertanyaan atau hipotesis yang akan dibuat. Percobaan merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk memperkuat atau melemahkan sesuatu yang yang diragukan terutama kondisi yang telah ditentukan oleh seorang peneliti. Untuk dapat mengetahui prinsip atau pengaruh sesuatu terhadap kondisi tertentu diperlukan suatu rangkaian percobaan terencana yang disebut dengan perancangan percobaan. Rancangan Percobaan (eksprerimen) adalah suatu tes atau serangkaian tes dengan maksud mengamati dan mengidentifikasi perubahan-perubahan pada output respon yeng sideba...
Nama : Flora Adinda Finisha No. Komp : 09 Daftar Isi laporan Praktikum Perancangan Percobaan (SPTK2024) Laporan Praktikum Rancangan Acak Lengkap (RAL) Laporan Praktikum Rancangan Acak Kelompok (RAK) Laporan Praktikum Rancangan Acak Lengkap Faktoria (RALF) Laporan Praktikum Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) Laporan Praktikum latihan Dan Tugas (FolderKamis08PetRanCob) Channel Youtube (Video perkenalan Diri)
Komentar
Posting Komentar